• Skip to secondary menu
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar
  • Tentang Kami
  • Republikasi
  • Daftar Rujukan
  • Kontak

SUFIZ.COM

Kisah Mereka Yang Mempersembahkan Hampir Seluruh Hidup dan Kehidupannya Hanya Untuk Allah

  • Kisah Nabi
  • Kisah Mujahid
  • Kisah Wali
  • Kisah Sufi
  • Abu Nawas
  • Kisah Lain
You are here: Home / Kisah Mujahid / Abdurrahman Al-Ghafiqi dan Pertempuran Balathu Asy-Syuhada (4)

Abdurrahman Al-Ghafiqi dan Pertempuran Balathu Asy-Syuhada (4)

June 28, 2009 By SUFIZ.COM 1 Comment

Jatuhnya kota Bordeaux ke tangan kaum muslimin merupakan batu loncatan bagi kejatuhan kota-kota penting lainnya, antara lain, Lyons, Bourbonnais dan Cannes. Kota terakhir ini terletak sekitar seratus mil dari Kota Paris. Seluruh kota terguncang atas jatuhnya sebagian besar wilayah Prancis bagian selatan ke tangan Panglima Abdurrahman Al-Ghafiqi, hanya dalam waktu beberapa bulan. Al-Ghafiqi bahkan dapat membebaskan beberapa daerah itu hanya dalam satu gebrakan.

Kini, di setiap tempat di Eropa ramai terdengar seruan untuk menghentikan bahaya yang datang dari timur itu. Seruan itu menghimbau seluruh penduduk Eropa untuk membendung bahaya dari timur itu “dengan dada jika pedang telah jatuh”,  dan “mwnutup jalan di depannya dengan anggota badan ketika alat perang telah habis.” Seluruh Eropa memenuhi seruan itu. Mereka berkumpul di bawah pimpinan Karel Martel

Pasukan Islam telah sampai di Kota Tolouse, Kota Perancis terkemuka dan paling banyak penduduknya. Kota ini memiliki bangunan yang kuat dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Lebih dari itu kota ini juga merupakan kota kebanggaan di seluruh daratan Eropa. Sebab di sana terdapat Gereja yang sangat megah dan luas serta menyimpan kekayaan yang sangat berharga.

Tentara Muslimin mengepung kota itu dengan ketat. Untuk menaklukkan kota itu mereka mengorbankan jiwa dan darah mereka. Tak lama kemudian kota tersebut akhirnya jatuh ke tangan mereka.

Pada sepuluh hari terakhir bulan Sya’ban tahun 140 Hijriyah, Abdurrahman Al-Ghafiqi dan bala tentaranya bergerak menuju Kota Poitiers. Di kota itulah ia bertemu dengan pasukan jalan kaki tentara Eropa yang dipimpin oleh Karel Martel. Pertempuran hebat pun meletus. Pertempuran ini dikenal dengan nama Balathu Asy-Syuhada.

Pada hari itu tentara Islam meraih kemanangan yang gemilang, sayang, punggung tentara Islam sarat dengan harta-harta rampasan yang terus menumpuk. Di tangan mereka harta itu terus tertumpuk. Abdurrahman Al-Ghafiqi memandang harta kekayaan yang sangat banyak ini dengan penuh kegelisahan dan kekhawatiran Dia khawatir kaum muslimin terlena dengan harta tersebut, hatinya bimbang. Dia tidak yakin bahwa hati tentaranya akan konsentrasi selama peperangan. Sebab hati mereka telah dipenuhi dengan pikiran akan harta rampasan itu. Perhatian mereka terpecah pada usaha mengalahkan musuh dan bagaimana menjaga harta rampasan yang telah berada dalam genggamannya.

Sebenarnya Al-Ghafiqi berniat memerintahkan tentaranya untuk melepaskan harta rampasan yang sangat banyak dan melelahkan itu. Tapi ia khawatir, keputusannya itu tidak mereka sukai. Ia tidak memperoleh jalan terbaik kecuali memerintahkan untuk mengumpulkan harta-hata rampasan itu dalam kemah-kemah khusus. Kemah itu didirikan di belakang kamp tentara sebelum perang berkecamuk.

Selama beberapa hari bala tentara kedua belah pihak tidak bergerak. Masing-masing saling memperhatikan dengan diam, saling mengintai dengan tegang. Kedua kubu itu berdiri tegak bagaikan deretan gunung. Satu sama lain sia menyerang. Kedua belah pihak dengan cemas memperhatikan keberanian musuhnya dan berhitung seribu kali sebelum mulai menyerang.

Setelah keadaan tegang itu berlangsung cukup lama, Abdurrahman Al-Ghafiqi membuka serangan maju dengan kudanya di tengah-tengah barisan pasukan Perancis bagikan singa kelaparan yang mengamuk. Bala tentara kaum muslimin bagaikan gunung terjal yang tumbang. Pertempuran di hari pertama berlalu, di mana kekuatan kedua belah pihak masih seimbang.

Bersambung …

Filed Under: Kisah Mujahid Tagged With: Abdurrahman Al-Ghafiqi, Balathu Asy-Syuhada, Bourbonnais, Cannes, Karel Martel, Lyons, Poitiers, Tolouse

Newsletter Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya.

Reader Interactions

Trackbacks

  1. Abdurrahman Al-Ghafiqi, Terulangnya Duka di Perang Uhud (5 - habis) says:
    June 29, 2009 at 3:33 pm

    […] Hari Balathu Asy-Syuhada menjadi hari yang sangat berharga dalam sejarah. Hari itu kaum muslimin telah menghapus salah satu cita-cita luhur dan kehilangan salah satu seorang pahlawan besar. Duka di hari Perang Uhud terulang kembali. Pasukan Islam kalah karena lebih mementingkan harta rampasan. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Kisah Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Kisah Terbaru

  • Sekelumit tentang Sosok Abu Nawas yang Perlu Dikenal
  • Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi, Tanda Kewalian yang Muncul Sejak Kecil
  • Al-Hujwiri, Kisah Penyingkap Pintu Makrifat
  • Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • Ibnu Arabi, Ketika Hamba Bersatu dengan Pencipta

Komentar Anda

  • Muhammad sholhin on Sunan Ngudung, Panglima Orang Alim
  • Syarief on Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • syarief on An-Nifari, Sang Pengelana yang Enggan Bicara
  • Ahsanul Mufid on Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi, Syekh Tarekat Naqsabandiyah dari Sumatera Barat
  • Dzulumat on Al-Hallaj: Ana al-Haq (Bagian 2)

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya. Selengkapnya

© 2018 Sufiz.com - Kisah Kisah Sufi Terlengkap