• Skip to secondary menu
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar
  • Tentang Kami
  • Republikasi
  • Daftar Rujukan
  • Kontak

SUFIZ.COM

Kisah Mereka Yang Mempersembahkan Hampir Seluruh Hidup dan Kehidupannya Hanya Untuk Allah

  • Kisah Nabi
  • Kisah Mujahid
  • Kisah Wali
  • Kisah Sufi
  • Abu Nawas
  • Kisah Lain
You are here: Home / Kisah Abu Nawas / Abu Nawas dan Pesta Yahudi

Abu Nawas dan Pesta Yahudi

October 5, 2010 By SUFIZ.COM 7 Comments

Suatu hari Abu Nawas singgah di rumah kenalannya, seorang Yahudi. Di sana sedang berlangsung permainan musik. Banyak yang menonton sehingga susananya meriah. Semua tamu yang datang terlibat dalam permainan musik itu, termasuk Abu Nawas yang baru saja masuk, ada yang main kecapi, ada yang menari-nari, semua bersuka ria. Demikian asyiknya permainan itu sampai menguras tenaga, karena makan waktu cukup lama.

Dan ketika para tamu sudah pada kehausan, tuan rumah mengedarkan kopi kepada para hadirin. Masing-masing mendapat secangkir kopi. Ketika Abu Nawas hendak menghirup kopi itu, ia ditampar oleh si Yahudi. Namun karena larut dalam kegembiraan, hal itu tidak ia hiraukan, dan diangkatnya lagi cangkirnya, tapi lagi-lagi ia ditampar. Ternyata tamparan yang diterima Abu Nawas malam itu cukup banyak sampai acara selesai sekitar pukul dua dini hari.

Di jalan, baru terpikir oleh Abu Nawas, “Jahat benar perangai Yahudi itu, main tampar aja. Minumnya seperti binatang. Kelakuan seperti itu tidak boleh dibiarkan berlangsung di Bagdad. Tapi apa dayaku hendak melarangnya? Ah, ada satu akal.”

Esok harinya Abu Nawas menghadap Khalifah Harun Al-Rasyid di Istana. “Tuanku, ternyata di negeri tuan ini ada suatu permainan yang belum pernah hamba kenal, sangat aneh.”

“Di mana tempatnya?, tanya baginda Khalifah.

“Di tepi Hutan sana.” “Mari kita alihat,” ajak Baginda. “baik, Kata Abu Nawas. “Nanti malam kita pergi berdua saja, dan tuanku memakai pakaian santri.”

“Tapi ingat.” Kata Baginda, “Kamu jangan mempermainkan aku seperti dulu lagi.”

Setelah shalat Isya, berangkatlah baginda ke rumah Yahudi itu di temani Abu Nawas. Ketika sampai di sana kebetulan si Yahudi sedang asyik bermain musik bersama teman-temannya, maka baginda pun dipersilahkan duduk. Ketika diminta menari, baginda menolak, sehingga ia dipaksa dan ditampar pipinya kiri-kanan.

Sampai disitu Baginda baru sadar, ia telah dipermainkan Abu Nawas. Tapi apa daya, ia tidak mampu melawan orang sebanyak itu. Maka menarilah baginda sampai peluh membasahi badannya yang gemuk itu. Setelah itu barulah di edarkan kopi kepada semua tamu, melihat hal itu Abu Nawas keluar dari ruangan dengan alasan akan kencing, padahal ia langsung pulang.

“Biar baginda merasakan sendiri peristiwa itu, karena salahnya sendiri tidak pernah mengetahui keadaan rakyatnya dan hanya percaya kepada laporan para mentri, “Pikir Abu Nawas.”

Tatkala hendak mengangkat cangkir kopi ke mulutnya, baginda di tampar oleh Yahudi itu. Ketika ia hendak mengangkat lagi cangkir dengan piringnya, ia pun kena tampar lagi. Baginda diam saja, kemudian dilihatnya Yahudi itu minum seperti binatang: menghirup sambil ketawa-ketawa.

“Apa boleh buat,” pikir baginda, “Aku seorang diri, dan tak mungkin melawan Yahudi sebanyak itu.” Larut malam Baginda pulang ke Istana berjalan kaki seorang diri dengan hati yang amat dongkol. Ia merasa dipermainakan oleh Abu Nawas, dan dipermalukan didepan orang banyak. “Alangkah kasihan diriku,” gumamnya.

Pagi harinya, bagitu bangun tidur, Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan seorang pelayan Istana untuk memanggil Abu Nawas.

“Hai Abu Nawas, baik sekali perbuatanmu malam tadi, terima kasih kamu masukkan aku ke rumah Yahudi itu dan kamu tinggal aku seorang diri, sementara aku dipermalukan seperti itu,” kata Baginda.

“Mohon ampun, ya Baginda,” jawab Abu Nawas. “Malam sebelumnya hamba telah mendapat perlakuan yang sama seperti itu. Apabila hal itu hamba laporkan secara jujur, pasti baginda tidak akan percaya. Maka hamba bawa baginda kesana agar mengetahui dengan mata kepala sendiri perilaku rakyat yang tidak senonoh seperti itu.”
Baginda tidak dapat membantah ucapan Abu Nawas, lalu disuruhnya beberpa pengawal memanggil si Yahudi.
“Hai, Yahudi, apa sebab kamu menampar aku tadi malam,” baginda bertanya dengan sengit. “darimana kamu memperoleh cara minum seperti hewan?”

“Ya tuanku Syah Alam …” jawab si Yahudi. “sesungguhnya hamba tidak tahu akan Duli Syah Alam, jika sekiranya hamba tahu, masa hamba berbuat seperti itu? Sebab itu hamba mohon ampun yang sebesar-besarnya.”

“Sekarang terimalah pembalasanku,” kata Baginda. Yahudi itu dimasukkan kedalam penjara. Dan sejak itu di haramkan orang bermain serta minum seperti binatang. Mereka yang melanggar larangan itu di hukum berat.

Sumber Kisah Alkisah Nomor 19 / 13 – 26 September 2004

Filed Under: Kisah Abu Nawas

Newsletter Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya.

Reader Interactions

Comments

  1. ali says

    January 7, 2011 at 3:59 am

    cari yg baru dong……………lumayan menarik

  2. erna says

    January 10, 2011 at 5:15 pm

    Hmmmmm…
    Ada yg lebih lucu gk ceritanya….
    biar ngakak githuu…???
    he… he… he…

  3. abd rohim says

    May 3, 2011 at 12:24 pm

    la tinsani ah

  4. yusuf anghoro says

    September 28, 2012 at 7:50 pm

    ngak seru ceritanya,,,
    Hampir sma ma yg sudah2,,,,

  5. moch hussein says

    November 5, 2012 at 8:41 pm

    Assalamu’alaikum..wr..wb..
    mohon koffy paste

Trackbacks

  1. kumpulan cerita Abu Nawas « khemalakbar says:
    July 12, 2011 at 10:00 am

    […] Abu Nawas dan Pesta Yahudi […]

  2. Sekelumit tentang Sosok Abu Nawas yang Perlu Dikenal says:
    May 13, 2018 at 6:42 am

    […] menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun Ar-Rasyid. Melalui musikus Istana, Ishaq al-Wawasuli, Abu Nawas dipanggil untuk menjadi Penyair Istana […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Kisah Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Kisah Terbaru

  • Sekelumit tentang Sosok Abu Nawas yang Perlu Dikenal
  • Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi, Tanda Kewalian yang Muncul Sejak Kecil
  • Al-Hujwiri, Kisah Penyingkap Pintu Makrifat
  • Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • Ibnu Arabi, Ketika Hamba Bersatu dengan Pencipta

Komentar Anda

  • Muhammad sholhin on Sunan Ngudung, Panglima Orang Alim
  • Syarief on Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • syarief on An-Nifari, Sang Pengelana yang Enggan Bicara
  • Ahsanul Mufid on Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi, Syekh Tarekat Naqsabandiyah dari Sumatera Barat
  • Dzulumat on Al-Hallaj: Ana al-Haq (Bagian 2)

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya. Selengkapnya

© 2018 Sufiz.com - Kisah Kisah Sufi Terlengkap