• Skip to secondary menu
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar
  • Tentang Kami
  • Republikasi
  • Daftar Rujukan
  • Kontak

SUFIZ.COM

Kisah Mereka Yang Mempersembahkan Hampir Seluruh Hidup dan Kehidupannya Hanya Untuk Allah

  • Kisah Nabi
  • Kisah Mujahid
  • Kisah Wali
  • Kisah Sufi
  • Abu Nawas
  • Kisah Lain
You are here: Home / Kisah Abu Nawas / Abu Nawas dan Harimau Berjenggot

Abu Nawas dan Harimau Berjenggot

January 29, 2010 By SUFIZ.COM 24 Comments

“Hai Abu Nawas,” seru Khalifah Harun Al-Rasyid. “Sekarang juga kamu harus dapat mempersembahkan kepadaku seekor harimau berjenggot, jika gagal, aku bunuh kau.”

Kata-kata itu merupakan perintah Sultan yang diucapkan dengan penuh tegas dan kegeraman. Dari bentuk mulutnya ketika mengucapkan kalimat itu jelas betapa Sultan menaruh dendam kesumat kepada Abu Nawas yang telah berkali-kali mempermainkan dirinya dengan cara-cara yang sangat kurang ajar. Perintah itu merupakan cara Baginda untuk dapat membunuh Abu Nawas.

“Ya tuanku Syah Alam,” jawab Abu Nawas. “semua perintah paduka akan hamba laksanakan, namun untuk yang satu ini hamba mohon waktu delapan hari.”

“Baik,” kata Baginda.

Alkisah, pulanglah Abu Nawas ke rumah. Agaknya ia sudah menangkap gelagat bahwa Raja sangat marah kepadanya, dicarinya akal supaya dapat mencelakakan  diriku, agar terbalas dendamnya,” pikir Abu Nawas. “jadi aku juga harus berhati-hati.”

Sesampainya di rumah dipanggilnya emapt orang tukang kayu dan disuruhnya membuat kandang macan. Hanya dalam waktu tiga hari kandang itu pun siap sudah. Kepada istrinya ia berpesan agar menjamu orang yang berjenggot yang datang kerumah. “Apabila adinda dengar kakanda mengetuk pintu kelak, suruh dia masuk kedalam kandang itu,” kata Abu Nawas sambil menunjuk kandang tersebut. Ia kemudian bergegas pergi ke Musalla dengan membawa sajadah.

“Baik,” kata istrinya.

“Hai Abu Nawas, tumben Lu shalat di sini?” bertanya Imam dan penghulu mushalla itu.

Sebenarnya saya mau menceritakan hal ini kepada orang lain, tapi kalau tidak kepada tuan penghulu kepada siapa lagi saya mengadu,” jawab Abu Nawas. “Tadi malam saya ribut dengan istri saya, itu sebabnya saya tidak mau pulang ke rumah.”

“Pucuk dicinta, ulam tiba,” pikir penghulu itu. “Kubiarkan Abu Nawas tidur disini dan aku pergi kerumah Abu Nawas menemui istrinya, sudah lama aku menaruh hati kepada perempuan cantik itu.”

“Hai Abu Nawas,” kata si penghulu, “Bolehkah aku menyelesaikan perselisihan  dengan istrimu itu?”

“Silakan,” jawab Abu Nawas. “Hamba sangat berterima kasih atas kebaikan hati tuan.”

Maka pergilah penghulu ke rumah Abu Nawas dengan hati berbungan-bunga, dan dengan wajah berseri-seri diketuknya pintu rumah Abu Nawas. Begitu pintu terbuka ia langsung mengamit istri Abu Nawas dan diajak duduk bersanding.

“Hai Adinda,,,” katanya. “Apa gunanya punya suami jahat dan melarat, lagi pula Abu Nawas hidupnya tak karuan, lebih baik kamu jadi istriku, kamu dapat hidup senang dan tidak kekurangan suatu apa.”

“Baiklah kalau keinginan tuan demikian,” jawab istri Abu awas.

Tak berapa lama kemudian terdengar pintu diketuk orng, ketukan itu membuat penghulu belingsatan, “kemana aku harus bersembunyi ia bertanya kepada nyonya rumah.

“Tuan penghulu….”  Jawab istri Abu Nawas, “Silahkan bersembunyi di dalam kandang itu,” ia lalu menunjuk kandang yang terletak di dalam kamar Abu Nawas.

Tanpa pikir panjang lagi penghulu itu masuk ke dalam kandang itu dan menutupnya dari dalam, sedangkan istri Abu Nawas segera membuka pintu, sambil menengok ke kiri-kanan, Abu Nawas masuk ke dalam rumah.

“Hai Adinda, apa yang ada di dalam kandang itu.?” Tanya Abu Nawas.

“Tidak ada apa-apa,” jawab Istrinya. “Apa putih-putih itu?” tanya Abu Nawas, lalu dilihatnya penghulu itu gemetar karena malu dan ketakutan.

Setelah delapan hari Abu Nawas memanggil delapan kuli untuk memikul kandang itu ke Istana. Di Bagdad orang  gempar ingin melihat Harimau berjenggot. Seumur hidup, jangankan melihat,  mendengar harimau berjenggot pun belum pernah. Kini Abu Nawas malah dapat seekor. Mereka terheran-heran akan kehebatan Abu Nawas. Tetapi begitu dilihat penghulu di dalam kandang, mereka tidak bisa bilang apa-apa selain mengiringi kandang itu sampai ke Istana hingga menjadi arak-arakan yang panjang. Si penghulu malu bukan main, arang di muka kemana hendak disembunyikan. Tidak lama kemudia sampailah iring-iringan itu ke dalam Istana.

“Hai Abu Nawas, apa kabar?” tanya Baginda Sultan, “Apa kamu sudah berhasil mendapatkan harimau berjenggot?”

“Dengan berkat dan doa tuanku, Alhamdulillah hamba berhasil,” jawab Abu Nawas.

Maka dibawalah kandang itu ke hadapan Baginda, ketika Baginda hendak melihat harimau tersebut, si penghulu memalingkan mukanya ke arah lain dengan muka merah padam karena malu, akan tetapi kemanapun ia menoleh, kesitu pula Baginda memelototkan matanya. Tiba-tiba Baginda menggeleng-gelengkan kepala dengan takjub, sebab menurut penglihatan beliau yang ada di dalam kandang itu adalah penghulu Musalla. Abu Nawas buru-buru menimpali, “Ya tuanku, itulah Harimau berjenggot.”

Tapi baginda tidak cepat tanggap, beliau termenung sesaat, kenapa penghulu dikatakan harimau berjenggot, tiba-tiba baginda bergoyang kekiri dan ke kanan seperti orang berdoa. “Hm, hm, hm oh penghulu…”

“Ya Tuanku Syah Alam,” kata Abu Nawas, “Perlukah hamba memberitahukan kenapa hamba dapat menangkap harimau berjenggot ini di rumah hamba sendiri ?”

“Ya, ya,” ujar Baginda sambil menoleh ke kandang itu dengan mata berapi-api. “ya aku maklum sudah.”

Bukan main murka baginda kepada penghulu itu, sebab ia yang semestinya menegakkan hukum, ia pula yang melanggarnya, ia telah berkhianat. Baginda segera memerintahkan punggawa mengeluarkan penghulu dari kandang dan diarak keliling pasar setelah sebelumnya di cukur segi empat, agar diketahui oleh seluruh rakyat betapa aibnya orang yang berkhianat.

Sumber kisah dari  Alkisah Nomor 20 / 27 Sep – 10 Okt 2004

Filed Under: Kisah Abu Nawas Tagged With: Abu Nawas, Khalifah Harun Al-Rasyid

Newsletter Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya.

Reader Interactions

Comments

  1. Rahman Abdi says

    May 7, 2010 at 1:05 pm

    kejeniusan dan cara berfikir yg luar biasa..
    membuktikan bahwa tidak hanya berdasarkan dari hasil pendidikan tinggi..namun pada dasarnya adalah bakat bawaan.
    inilah yg dikatakan anugrah murni dari sang khalik”diperuntukan bagi hambanya..
    salut n salut buat penulis.
    bukan hanya sekedar humor semata..tapi kandungan cerita ini yg amat menarik.
    sukses..

  2. viki says

    June 9, 2010 at 10:45 am

    abu nawas is jenious man……….!!!!!

  3. roztha says

    July 14, 2010 at 1:59 pm

    g suka bgtz karakter abu, dari g smp pe skarang.. keren bgtz cerita’y, g kagum sma akhlaknya’. love u abu…..

  4. ma,an says

    July 16, 2010 at 10:52 pm

    abu nawas adalah ulama sufi yang yahouddd!!!!!!!

  5. ajeng says

    August 19, 2010 at 5:06 pm

    selalu ada makna dibalik humornya….

  6. sidik says

    August 25, 2010 at 11:16 pm

    abu nawas hebat banget

  7. Zandilak says

    September 18, 2010 at 9:36 pm

    Abu nawas s’rang sufi yg hebat dy pnts dpt gelar shufi

  8. peaze2biey says

    October 7, 2010 at 11:20 am

    jd dr cni rupe’e p.ramlee mendapat idea untuk buat citer musang berjanggut

  9. Islam says

    October 15, 2010 at 7:36 pm

    Nice story.. Kisah Abu Nawas sll penuh dgn imajinasi serta tawa..
    Ada saja akalnya dlm mnyelesaikan suatu psoalan..

    t`kasih utk cerita yg menarik ini.. 😉

  10. Dhimas fernando says

    November 9, 2010 at 8:43 pm

    Abu nawas memang cerdik cooy….!

  11. brocker says

    December 15, 2010 at 7:23 pm

    abu nawas emang ptar abisss. . . .
    ampe2 rja gk bsa berbuat apa2 jadinya

  12. nonacantik says

    January 6, 2011 at 10:21 am

    jenius…

  13. hakim says

    February 2, 2011 at 6:54 pm

    abu nawas pria yang jenuius

  14. Nyonks wonk Tegal says

    May 13, 2011 at 5:07 pm

    Raja Harun ar Rosyid jg seorang yang alim…….nmun mngapa kadang untuk menjadikan crita ini “unik dan bagus” tdk segan2 mencela beliau.
    Mengapa antara Raja Harun sr Rosyid dan Abu Nawas, lbh d titik beratkan pada dendam, permusuhan dll…..??????

  15. mustain says

    June 2, 2011 at 6:54 am

    saya suka smua kisah tentang abu nawas,,,smuanya memang best

  16. adi says

    August 25, 2011 at 4:34 pm

    musang bjanggut x y ny P.Ramli he he he

  17. arianto boy kmc says

    September 8, 2011 at 2:36 pm

    abu nawas sngat crdik skli bsa mlloskn dri dri rja dengan brpikir,abu nawas is very good

  18. ucil says

    September 12, 2011 at 4:02 pm

    Maha besar Allah dngan segala kekuasaan yang d berikan kpda abunawas

  19. akim says

    October 15, 2011 at 2:54 pm

    dia tau… ja pa itu hidup

  20. gitulah says

    December 10, 2011 at 4:35 am

    Masih ada jalan dan waktu untuk kembali ke ajaran islam yang benar, bertaubatlah…!

  21. wiwied doanx says

    February 10, 2012 at 3:39 pm

    like it’s.
    Kisah2 abu nawas memang memberikan cerita tersendiri.
    Di balik ceritanya yang lucu, juga terkandung nasihat yang baik.

  22. ahmad somady says

    February 25, 2012 at 2:52 pm

    gokilll bngett abunawas ha ha ha

  23. Ari wathani says

    June 12, 2012 at 3:20 pm

    Abu nawas memang seksi,sampe sampe mata ini ingin slalu melihat ceritanya

Trackbacks

  1. khemalakbar says:
    July 12, 2011 at 10:05 am

    […] Abu Nawas dan Harimau Berjenggot […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Kisah Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Kisah Terbaru

  • Sekelumit tentang Sosok Abu Nawas yang Perlu Dikenal
  • Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi, Tanda Kewalian yang Muncul Sejak Kecil
  • Al-Hujwiri, Kisah Penyingkap Pintu Makrifat
  • Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • Ibnu Arabi, Ketika Hamba Bersatu dengan Pencipta

Komentar Anda

  • Muhammad sholhin on Sunan Ngudung, Panglima Orang Alim
  • Syarief on Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • syarief on An-Nifari, Sang Pengelana yang Enggan Bicara
  • Ahsanul Mufid on Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi, Syekh Tarekat Naqsabandiyah dari Sumatera Barat
  • Dzulumat on Al-Hallaj: Ana al-Haq (Bagian 2)

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya. Selengkapnya

© 2018 Sufiz.com - Kisah Kisah Sufi Terlengkap