• Skip to secondary menu
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar
  • Tentang Kami
  • Republikasi
  • Daftar Rujukan
  • Kontak

SUFIZ.COM

Kisah Mereka Yang Mempersembahkan Hampir Seluruh Hidup dan Kehidupannya Hanya Untuk Allah

  • Kisah Nabi
  • Kisah Mujahid
  • Kisah Wali
  • Kisah Sufi
  • Abu Nawas
  • Kisah Lain
You are here: Home / Jejak Wali / Ibnu Taimiyah

Ibnu Taimiyah

June 15, 2012 By SUFIZ.COM 8 Comments

Ia bernama lengkap Taqiyuddin Abdul Abbas Ahmad bin Syihabuddin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Al-Hadar bin Muhammad bin bin Al-Hadar bin Ali bin Abdullah ibnu Taimiyah An-Numairy Al-Harani Ad-Damasyqy.

Ia lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak diantara sungai Dajlah (Tigris) dan sungai Efrat, pada Senin 10 Rabiul Awal tahun 661 H / 1241 M.

Ketika tentara Mongol menyerbu negerinya, Ibnu Taimiyah kecil beserta keluarganya pindah ke Damaskus. Keluarga itu menempuh perjalanan dengan jalan kaki pada malam hari, sambil menyeret sebuah gerobak besar yang dipenuhi kitab-kitab. Tak ada satupun perhiasan dan peralatan rumah tangga yang dibawa.

Sejak kecil tanda-tanda kecerdasan sudah tampak pada diri Ibnu Taimiyah. Begitu tiba di Damaskus ia segera menghafal Al-Qur`an dan menuntut berbagai cabang ilmu agama kepada para ulama, Hufadz dan ahli-ahli hadits di negeri itu. Kecerdasan serta kekuatan otaknya membuat para tokoh-tokoh di Damaskus itu kagum.

Ketika usianya baru belasan tahun, ia sudah menguasai ilmu Ushuludin dan  sudah sangat menguasai ilmu tafsir, hadits dan sastra Arab. Ia juga telah mengkaji Musnad Imam Ahmad, sampai beberapa kali, kemudian Kutubus Sittah dan Mu`jam At-Thabrani Al-Kabir.

Sejak kecil ia hidup dan dibesarkan di tengah-tengah para ulama sehingga mempunyai kesempatan untuk menunutu ilmu sepuas-puasnya. Secara total ia pergunakan seluruh waktunya untuk belajar, menggali ilmu, terutama Kitabullah dan sunah Rasul.

Ibnu Taimiyah adalah sosok yang keras pendirian dan teguh berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah. Ia pernah berkata:

“Jika benakku sedang berpikir suatu masalah, sedang itu merupakan masalah yang muskil bagiku, aku akan beristighfar  1000 kali, atau lebih atau kurang, Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid maupun di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”

Al-Hafidz Al-Mizzy mengatakan:

“Aku belum pernah melihat orang seperti Ibnu Taimiyah…dan belum pernah kulihat ada orang yang lebih memahami Kitabullah dan Sunah Rasulullah SAW serta mengikutinya seperti dia.”

Sejarah mencatat, Ibnu Taimiyah bukan saja sebagai Dai yang tabah, liat, wara` zuhud, dan ahli ibadah, tetapi juga seorang pemberani yang ahli berkuda. Ia membela tiap hengkal tanah umat Islam dari kezaliman musuh dengan pedangnya, seperti ia membela akidah umat Islam dengan pena dan lidahnya.

Dengan teriakannya, Ibnu Taimiyah memberikan komando kepada umat Islam untuk bangkit melawan serbuan tentara Tartar yabg menyerang Syam dan sekitarnya. Bahkan ia sendiri dengan pasukan kaum muslimin dalam kancah pertempuran.

Tapi belakangan ketegaran, keberanian dan kelantangan Ibnu Taimiyah dalam menyerukan kebenaran, justru membakar kedengkian dan kebencian para penguasa, para ulama dan orang-orang yang tidak senang kepada sang imam. Akibat fitnah ia bahkan harus mengalami berbagai tekanan di penjara, diasingkan dan disiksa.

Ibnu Taimiyah wafat pada Zulhijah 728 H / 1308 M. Ia meninggalkan banyak karya besar, dan murid-murid yang cerdas. Salah satu anak didiknya yang kemudian meneruskan kealimannya adalah Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, yang hingga kini karya-karyanya masih dipelajari umat Islam.

Adapun hasil karya Ibnu Taimiyah antara lain:

  1. Al-Nubuwwat
  2. Al-Tasawuf
  3. Tauhid Al-Uluhiyah
  4. Al-Suluh
  5. A-Sufiyah wa Al-Fuqara
  6. Majmu`ah Al-Rasul wa Al-Masail
  7. Al-Furqan baina Awliya Arahman wa Awliya Syaithan.

Wallahu a’alam bisshowab.

____________________

Sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Ibnu_taimiyah.jpg

Filed Under: Jejak Wali Tagged With: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ibnu Taimiyah, Kutubus Sittah, Mu`jam At-Thabrani Al-Kabir, Musnad Imam Ahmad

Newsletter Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya.

Reader Interactions

Comments

  1. salafy is dead says

    June 16, 2012 at 10:26 pm

    Anak taymiyah ini dedengkot salafy-wahhabi yg justru mengkafirkan para wali, menganggap musyrik pelaku tawassul dan tabaruk, peziarah kubur, pembaca sholawat nabi dan ahlul baitnya serta mereka yg memperingati maulid nabi.

    Para pengikutnya lebih gila lagi. Mereka tdk segan2 membunuh Dan membantai orang2 diluar kelompoknya.

    Anak taymiyah tak pantas jd wali..

  2. salafy is dead says

    June 16, 2012 at 10:33 pm

    Salah satu karya gila dari anak taymiyah adalah buku berjudul :”fadhilah muawiyah wa yazid”

    Ini buku kurang ajar dan gak punya rasa sayang sedikitpun pada ahlul bait nabi..

  3. dul says

    June 26, 2012 at 5:10 pm

    Wah… Admin nya nulis ini lagi nyadar kagak nih…

  4. Ahlu says

    September 3, 2012 at 7:25 pm

    Iya bener bangeut tu…penulis coba cek kembali sejarah nya sampai skarang… Udah kmn tu arah nya, .. !

  5. Agung says

    September 13, 2012 at 2:31 am

    Bang Admin, tolong baca kembali lagi sejarah tentang sikap Ibnu Taimiyyah terhadap ahlussuffah (Kaum Sufi), niscaya Anda lebih bijak dalam mengunggah artikel . . Syukron

  6. Wong bodho says

    October 30, 2012 at 8:45 am

    menurut saya, dengan postingan ini menunjukkan bahwa admin memiliki sikap seorang sufi yang sejati. Tidak merasa benar sendiri, tidak memenuhi hatinya dengan kebencian, memiliki sikap menghargai walaupun kepada orang yang bersebrangan pemikiran dengannya.Dan sikap seperti ini yang sepatutnya kita terapkan dalam kehidupan kita.
    Semoga orang yang belum mengerti, Allah berkenan memberi pengertian kepadanya.

  7. Mohammad Arief Rizqillah says

    November 9, 2012 at 10:28 am

    sepakat, mohon ditinjau ulang terkait artikel ini

  8. mohammad taufiqur rohman says

    May 4, 2013 at 12:09 am

    yang mengatakan ibnu taimiyah itu wahabi siapa..walaupun banyak rujukan kitab yg dijadikan hujjah kaum wahabi bukan brarti Ibnu Taimiyah Wahabi…Wallohua’lam bisshowwAB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Kisah Sufi

Dapatkan update kisah-kisah sufi terbaru langsung ke email Anda.

Jangan lupa klik link konfirmasi yang terkirim ke email Anda.

Kisah Terbaru

  • Sekelumit tentang Sosok Abu Nawas yang Perlu Dikenal
  • Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi, Tanda Kewalian yang Muncul Sejak Kecil
  • Al-Hujwiri, Kisah Penyingkap Pintu Makrifat
  • Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • Ibnu Arabi, Ketika Hamba Bersatu dengan Pencipta

Komentar Anda

  • Muhammad sholhin on Sunan Ngudung, Panglima Orang Alim
  • Syarief on Ahmad Sirhindi, Sufi yang Meluruskan Paham Ibnu Arabi
  • syarief on An-Nifari, Sang Pengelana yang Enggan Bicara
  • Ahsanul Mufid on Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi, Syekh Tarekat Naqsabandiyah dari Sumatera Barat
  • Dzulumat on Al-Hallaj: Ana al-Haq (Bagian 2)

Tentang Kami

SUFIZ.COM merupakan website/blog yang menyajikan beragam kisah teladan dari para nabi, para sufi, para wali, para sunan, para Mujahid bahkan juga dari kisah-kisah Abu Nawas yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya. Selengkapnya

© 2018 Sufiz.com - Kisah Kisah Sufi Terlengkap